Social Icons

Pages

Featured Posts

Jumat, 28 Februari 2014

Penghijauan Bumi Mengatasi Global Warming

             Saat ini bumi sedang mengalami masalah yang sangat berbahaya bagi kehidupan manusia di bumi ini. Saat ini lapisan ozon (O3) yang terdapat di atmosfer sebagai pelindungi bumi dari sinar ultra violet yang dipancarkan oleh sinar matahari mulai menipis. Atau peristiwa ini bisa juga disebut sebagai “Global Warming”. Global Warming itu sendiri diakibatkan oleh ulah manusia itu sendiri. Mereka menggunakan bahan-bahan yang mengandung gas-gas beracun misalnya seperti parfum, asap rokok, asap kendaraan bermotor, dll. yang dapat mengurangi jumlah gas-gas yang berguna bagi manusia pada lapisan ozon itu sendiri. Selain itu, saat ini dibumi tumbuhan hijau yang dijadikan sebagai tempat untuk fotosintesis demi mengurangi unsure gas yang berbahaya bagi manusia sudah mulai berkurang. Karena banyak sekali para manusia yang tidak memiliki rasa kepedulian terhadap lingkungan sekitar karena uang. Mereka itu dengan sengaja merusak hutan-hutan yang sangat berguna bagi bumi kita demi kepentingan pribadinya.
Pada saat ini, manusia telah banyak yang sadar akan guna hutan. Akhirnya pemerintah mulai menggalangkan program penanaman 1000 pohon setiap tahunnya. Karena dengan penanaman pohon tiap tahunnya akan mengurangi Global Warming itu sendiri. Dan mengurangi rumah-rumah kaca yang dibangun.          





 Kita kembali lagi ke PENTINGNYA PENGHIJAUAN LINGKUNGAN

Penghijauan adalah salah satu kegiatan penting yang harus dilaksanakan secara konseptual dalam menangani krisis lingkungan.
Banyak fakta yang menunjukkan bahwa tidak jarang pembangunan dibangun di lahan hijau terbuka. Padahal tumbuhan dalam ekosistem berperan sebagai produsen pertama yang mengubah energi surya menjadi energi potensial untuk makhluk lainnya dan mengubah CO2 menjadi O2 dalam proses fotosintesis. Sehingga dengan meningkatkan penghijauan di daerah perkotaan berarti dapat mengurangi CO2 atau polutan lainnya yang berperan terjadinya efek rumah kaca atau gangguan iklim. Di samping vegetasi berperan dalam kehidupan dan kesehatan lingkungan secara fisik, juga berperan estetika serta kesehatan jiwa dan raga. Mengingat pentingnya peranan vegetasi ini terutama di daerah perkotaan untuk menangani krisis lingkungan maka diperlukan kesadaran, perencanaan dan pelaksanaan dalam upaya menghijaukan lingkungan. Dari berbagai pengamatan dan penelitian ada kecenderungan bahwa pelaksanaan penghijauan belum konseptual, malah terkesan asal jadi. Memilih jenis tanaman dengan alasan mudah diperoleh, murah harganya dan cepat tumbuh.
Penghijauan
Penghijauan dalam arti luas adalah segala daya untuk memulihkan, memelihara dan meningkatkan kondisi alam agar dapat terus berproduksi dan berfungsi secara optimal, baik sebagai pengatur tata air atau pelindung lingkungan. Ada pula yang mengatakan bahwa penghijauan didaerah kota adalah suatu usaha untuk menghijaukankota dengan melaksanakan pengelolaan taman-taman kota, taman-taman lingkungan, jalur hijau dan sebagainya. Dalam hal ini penghijauan perkotaan merupakan kegiatan pengisian ruang terbuka di perkotaan. Pada proses fotosintesis tumbuhan hijau mengambil CO2 dan mengeluarkan C6H12O6 serta peranan O2 yang sangat dibutuhkan manusia. Oleh karena itu, peranan tumbuhan hijau sangat diperlukan untuk menjaring CO2 dan melepas O2 kembali ke udara. Di samping itu berbagai proses metabolisme tumbuhan hijau dapat memberikan berbagai fungsi untuk kebutuhan makhluk hidup yang dapat meningkatkan kualitas lingkungan.
Begitu pentingnya peran tumbuhan di bumi ini dalam menangani krisis lingkungan terutama di daerah perkotaan, sangat tepat jika keberadaan tumbuhan mendapat perhatian serius dalam pelaksanaan penghijauan perkotaan sebagai unsur hutan kota.
Penghijauan berperan dan berfungsi
* Sebagai paru-paru kota. Tanaman sebagai elemen hijau, pada pertumbuhannya menghasilkan zat asam (O2) yang sangat diperlukan bagi makhluk hidup untuk pernapasan;
* Sebagai pengatur lingkungan (mikro), vegetasi akan menimbulkan hawa lingkungan setempat menjadi sejuk, nyaman dan segar;
* Pencipta lingkungan hidup (ekologis);
* Penyeimbangan alam (adaphis) merupakan pembentukan tempat-tempat hidup alam bagi satwa yang hidup di sekitarnya;
* Perlindungan (protektif), terhadap kondisi fisik alami sekitarnya (angin kencang, terik matahari, gas atau debu-debu);
* Keindahan (estetika);
* Kesehatan (hygiene); (Rekreasi dan pendidikan (edukatif);
* Sosial politik ekonomi.
Pemilihan jenis tanaman untuk penghijauan agar tumbuh dengan baik hendaknya dipertimbangkan syarat-syarat hortikultura (ekologikal) dan syarat-syarat fisik. Syarat hortikultural yaitu respons dan toleransi terhadap temperatur, kebutuhan air, kebutuhan unsur hara dan toleransi terhadap cahaya matahari, kebutuhan tanah, hama dan penyakit, serta syarat-syarat fisik lainnya yaitu tujuan penghijauan, persyaratan budi daya, bentuk tajuk, warna, aroma.
Unsur hutan kota (urban forestry)
Fungsi dan manfaat hutan antara lain untuk memberikan hasil, pencagaran flora dan fauna, pengendalian air tanah dan erosi, ameliorasi iklim. Jika hutan tersebut berada di dalam kota fungsi dan manfaat hutan antara lain menciptakan iklim mikro, arsitektural, estetika, modifikasi suhu, peresapan air hujan, perlindungan angin dan udara, pengendalian polusi udara, pengelolaan limbah dan memperkecil pantulan sinar matahari, pengendalian erosi tanah, mengurangi aliran permukaan, mengikat tanah. Konstruksi vegetasi dapat mengatur keseimbangan air dengan cara intersepsi, infiltrasi, evaporasi dan transpirasi.
Menelaah fungsi penghijauan perkotaan dan fungsi hutan dapat dikatakan bahwa penghijauan perkotaan merupakan unsur dari hutan kota. Sedangkan hutan kota adalah bagian dari ruang terbuka hijau kota. Hutan kota (urban forestry) menurut Grey dan Denehe (1978), meliputi semua vegetasi berkayu di dalam lingkungan pemukiman, mulaidari kampung yang kecil sampai kota besar. Fukuara dkk. (198 mengemukakan tentang hutan kota, yaitu ruang terbuka yang ditumbuhi vegetasi berkayu di wilayah perkotaan yang memberikan manfaat lingkungan sebesar-besarnya kepada penduduk kota dalam kegunaan proteksi, estetika serta rekreasi khusus lainnya.
Sedangkan menurut Grey dan Denehe (1978), hutan kota (urban forestry) meliputi semua vegetasi berkayu di dalam lingkungan pemukiman, mulai dari kampung yang kecil sampaikota besar. Mengingat pekarangan mengandung sifat perhutanan yang beraspirasi untuk kepentingan rakyat, maka pengembangan perhutanan yang bersifat pekarangan ini tampaknya lebih demokrasi yaitu sistem agroforestry yang dikelola rakyat. Pekarangan dapat menghasilkan kayu, bambu, karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan obat-obatan.
Sebagai konsekuensi tumbuhan sebagai produsen pertama dalam ekosistem, dan mengingat fungsi hutan kota dan fungsi penghijauan perkotaan sangat bergantung kepada vegetasi yang digunakan maka tidak perlu lagi dipersoalkan luas lahan sebagai syarat hutan kota. Yang penting adalah jumlah dan keanekaragaman vegetasi yang ditaman di perkotaan sebanyak mungkin. Dengan demikian penghijauan perkotaan sebagai unsur hutan kota perlu ditingkatkan secara konseptual meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaan dengan mempertimbangkan aspek estetika, pelestarian lingkungan dan fungsional. Pelaksanaan harus sesuai dengan perencanaan begitu pula pemeliharaan harus dilakukan secara terus-menerus.
Teknik penanaman
Faktor-faktor utama yang perlu diperhatikan yaitu dalam teknik penanaman pohon adalah,
* Pemilihan bibit tanaman. Bibit generatif adalah berasal dari biji, merupakan bibit yang lebih tepat karena mempunyai akar tunggang dan dapat hidup lebih lama. Bibit vegetatif, adalah bibit yang berasal dari bagian-bagian vegetatif tanaman, seperti batang, daun dan akar. Bibit vegetatif umumnya kurang kokoh dan perakarannya dangkal sehingga cepat merusak trotoar, jalan atau saluran drainase. Bibit yang baik sekurang-kurangnya telah tumbuh di wadahnya selama 6 bulan dengan batang tinggi minimal + 1.50 m dan diameter 0.05 m, untuk mengujinya cukup dengan mencabut bibit tersebut. Apabila bibit mudah lepas dari wadahnya berarti baru dipindahkan dan belum cukup baik ditanam di lapangan, sebaliknya jika sulit dilepaskan berarti perakarannya sudah terbentuk dengan baik dan dapat ditanam di lapangan
* Penanaman. Usahakan sebelum melakukan penanaman tanah digemburkan terlebih dahulu. Ukuran lubang tanam sangat bergantung pada besarnya tanaman
* Perawatan pascatanam. Mempertahankan posisi tumbuh agar tetap tegak dan stabil. Menyiram tanaman 2-3 hari sekali terutama di musim kemarau sambil membuang ranting-ranting yang kerimg. Bila perlu memupuk tanaman 3 bulan sekali dengan pupuk NPK.
Manfaat hutan yang lain adalah:
* Sebagai suplyer Oksigen yang merupakan bahan baku utama untuk pernafasan manusia
* Sebagai pencegah banjir
* Sebagai penyejuk alam
* Sebagai paru-paru dunia
* masih banyak lagi manfaat hutan bagi manusia yang lain.

udah taukan manfaat penghijauan bumi...mari bergotong royong selamatkan bumi.. ^_^

Kerjasama Hijaukan Bumi

Pemanasan global dan perubahan iklim menjadi perhatian para pemimpin dunia, sehingga berbagai pertemuan dalam rangka membahas kerja sama pelestarian lingkungan terus dilakukan. Masalah pemanasan global dibahas di konferensi tingkat dunia, antara lain di KTT Perubahan Iklim di Kopenhagen, Denmark, Desember 2009. Dalam konferensi itu Presiden SBY dengan tegas menyatakan komitmen Indonesia untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 26 persen dengan upaya sendiri dan 41 persen dengan dukungan internasional pada tahun 2020.
Dengan penetapan target ini pemerintah telah menetapkan pelestarian lingkungan sebagai salah satu program prioritas nasional. Untuk mewujudkan target pengurangan emisi tersebut, Indonesia gencar melakukan penghijauan melalui penanaman pohon baik di kawasan hutan maupun luar kawasan hutan.
Melalui program One Man One Tree (OMOT) tahun 2009, Indonesia telah berhasil menanam 251,6 juta pohon, melebihi dari target 231, 8 juta. Gerakan penghijauan bumi Indonesia semakin gencar dilakukan dengan dicanangkannya Penanaman Satu Miliar Pohon (One Billion Indonesian Trees/OBIT) pada tahun 2010. Untuk menyukseskan OBIT, pemerintah melaksanakan program Kebun Bibit Rakyat (KBR) dengan anggaran Rp 500 miliar, penanaman dalam rangka rehabilitasi hutan dan lahan gambut, penghijauan lahan kritis di luar kawasan hutan, penanaman hutan kota, dan penanaman hutan mangrove. Untuk program OBIT telah ditanam 610 juta pohon pada November 2010. Sedangkan untuk gerakan perempuan tanam pohon telah ditanam 41 juta pohon dari target 20 juta pohon.

Gerakan nyata dalam pelestarian lingkungan membuat dunia internasional menaruh kepercayaan terhadap Indonesia. Hal ini ditandai dengan komitmen negara-negara maju untuk mendukung Indonesia dalam pelestarian lingkungan dengan nilai 4,5 miliar dolar AS di Pertemuan Paris untuk aksi REDD+(Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation) dari 2010 sampai 2012. Selain itu, Norwegia dan Indonesia juga telah melakukan penandatanganan Letter of Intent (LoI), di mana Norwegia berkomitmen memberikan bantuan 1 miliar dollar secara berkelanjutan.Dimana Norwegia berkomitmen memberikan bantuan 1 miliar dollar secara berkelanjutan.



Penghijauan sangat memiliki anyak manfaat bagikehidupan sehari-hari tapi sayangnya kita sering melupakan arti penting penghijauan. Berikut ini adalah manfaat penghijauan:
(1) Sebagai paru-paru kota. Tanaman sebagai elemen hijau, pada pertumbuhannya menghasilkan zat asam (O2) yang sangat diperlukan bagi makhluk hidup untuk pernapasan;
(2) Sebagai pengatur lingkungan (mikro), vegetasi akan menimbulkan hawa lingkungan setempat menjadi sejuk, nyaman dan segar;
(3) Pencipta lingkungan hidup (ekologis);
(4) Penyeimbangan alam (adaphis) merupakan pembentukan tempat-tempat hidup alam bagi satwa yang hidup di sekitarnya;
(5) Perlindungan (protektif), terbadap kondisi fisik alami sekitarnya (angin kencang, terik matahari, gas atau debu-debu);
(6) Keindahan (estetika);
(7) Kesehatan (hygiene);
(8) Rekreasi dan pendidikan (edukatif;

Mari Hijaukan Bumi ini !! Seribu Pohon Selamatkan Bumi ^_^
















Kamis, 30 Januari 2014

Tahu gag sih Kelebihan Pohon Jabon ??


ini nih pohon jabon 

Pohon Jabon merupakan salah satu jenis kayu atau pohon yang pertumbuhannya sangat cepat dan dapat tumbuh subur di hutan tropis dengan ekologi tumbuh pada ketinggian 10-2000m dpl, dengan curah hujan 1250-3000m/th, perkiraan suhu 100 C – 400 C, dan kondisi tanah (PH) 4,5 – 7,5.
 

Jabon memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan tanaman kayu lainnya, termasuk albasia (sengon). Dari hasil uji coba yang telah dilakukan, keunggulan tanaman Jabon dapat diuraikan dari beberapa kriteria, diantaranya sebagai berikut :

Dari segi pertumbuhan, pohon jabon sangat cepat bila dibandingkan dengan jenis kayu keras lainnya: diameter batang dapat tumbuh berkisar 10cm/th, tinggi batang pada usia 12 tahun dapat mencapai 20 meter, sehingga pada usia 6-8 tahun sudah dapat dipanen. Adapun batangnya, berbatang silinder dengan tingkat kelurusan yang sangat bagus. Tidak memerlukan pemangkasan karena pada masa pertumbuhan cabang akan rontok sendiri. Sedangkan dari segi penanaman dan perawatan, jabon merupakan tanaman yang mudah tumbuh dan berkembang dan tidak memerlukan perlakuan khusus dalam budidayanya.

Begitu juga dengan pemasarannya, karena jenisnya yang berwarna putih agak kekuningan tanpa terlihat seratnya, maka kayu jabon sangat dibutuhkan pada industri kayu lapis (plywood), bahan baku meubel dan furniture, serta bahan bangunan non kontruksi. Keunggulan inilah yang membuat pemasaran kayu jabon sama sekali tidak mengalami kesulitan, bahkan industri kayu lapis siap untuk membeli setiap saat dalam jumlah yang tidak terbatas.

Dari nilai Ekonomisnya, budidaya tanaman Jabon akan memberikan berbagai keuntungan yang sangat menggiurkan apabila dikerjakan secara serius dan benar. Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan pada tanaman jabon setelah dipanen pada usia 8-10 tahun (asumsi harga terendah, dan batang terkecil) pada setiap batang kayu jabon diperoleh : tinggi batang yang bisa terjual rata-rata 12m,  diameter batang rata-rata 30 cm. Maka dari tiap batang pohon jabon menghasilkan kayu yang bisa dijual sebanyak 1,5 kubik, sedangkan harga perkubik saat ini Rp 1.000.000.

Sehingga harga terendah 1 batang pohon jabon usia 8-10 tahun minimal seharga Rp 1.500.000.  Sebagai catatan atau informasi, harga kayu jabon perkubik pada tahun 2009 adalah: 1.middle 30-39 Rp 1.000.000; 2.middle 40-49 Rp 1.100.000; 3.middle 50 up Rp 1.200.000

Harga ini diprediksi akan mengalami kenaikan seiring dengan tingkat kebutuhan / permintaan yang semakin bertambah tiap tahunnya, sedangkan persediaan kayu jabon semakin lama semakin terbatas. Dalam 1 Ha lahan, dapat ditanam sebanyak 500 batang bibit jabon dengan jarak 4×5 m. Infonya, untuk mendapatkan aset yang besar lebih dari 2 Milyar cukup dengan 1 kali menanam kayu Jabon dan bisa mendapatkan 2 kali panen.

Sejuta Manfaat Jabon
Mau tahu, apa saja kelebihan Jabon? Jika membandingkan dengan Pohon Sengon, Pohon Jabon memiliki banyak kelebihan, diantaranya, daunnya tidak disukai ternak, sehingga tidak perlu khawatir terjadi pencurian daun. Daun Jabon akan rontok sendiri, dan itu akan membuat kayu jabon lurus rata ke atas, tidak ada benjolan atau pun dihinggapi tumor karat.

Kayu jabon juga lebih banyak manfaatnya dibanding kayu sengon, karena lebih banyak diserap oleh banyak industri diantaranya kayu lapis, industri meubel, tripleks, pulp, papan, produsen peti buah, alas sepatu, mainan anak-anak dan korek api.

Perawatannya pun lebih mudah, dapat tumbuh di berbagai jenis tanah seperti; tanah liat, tanah lempung atau pun tanah berbatu, pertumbuhan lebih cepat siap panen di umur 6-8 tahun.
Sebagian orang mungkin belum mengetahui dan mengerti apa manfaat atau kegunaan pohon Jabon. Ternyata banyak sekali manfaatnya. Selain sebagai industri meubel, bagian pohon jabon juga bisa digunakan atau dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan dan parfum.

Memang belum banyak yang memanfatkan pohon jabon, meskipun di  berbagai daerah sudah digalakkan penghijauan, seperti di Cianjur dan wilayah Sumatera. Bila di Indonesia menggunakan Jabon masih terbatas pada kayunya, di India bagian dari tanaman jabon, seperti bunga, buah, daun, kulit kayu, dan akarnya ternyata sudah digunakan secara komersial. Daun Jabon dimanfaatkan sebagai obat pelangsing dan obat kumur. Ekstrak daun Jabon dipercaya mengandung senyawa-senyawa kimia yang bersifat antimikroba. Daun Jabon juga bisa dipakai sebagai tempat alas makanan (pengganti piring), sementara daun mudanya bisa dijadikan sebagai pakan ternak.

Masih di India, bunga dan buah jabon dimakan atau dikonsumsi sebagai bahan obat-obatan. Bunga jabon juga bisa digunakan sebagai sumber bahan parfum khas India yang disebut ‘attar‘. Selain itu, pohon jabon juga menjadi salah satu jenis yang bunganya dikembangkan untuk mendukung usaha lebah madu. Getah kuning dari kulit akar bisa dimanfaatkan sebagai bahan celupan pewarna kuning yang dapat digunakan dalam usaha kerajinan tangan. Kulit kayu yang telah kering dapat digunakan untuk mengobati demam dan sebagai obat kuat.

Campuran bubuk kulit kayu jabon dengan kulit batang mangga (Mangifera indica) dan tanaman sejenis meranti (Shorea robusta) dimanfaatkan untuk mengobati penyakit kolera dan stroke, sedangkan seduhan kulit batangnya dipercaya dapat menyembuhkan penyakit disentri. Ternyata buah Jabon dapat dimanfaatkan atau dikonsumsi sebagai bahan obat-obatan

Di alam, daun jabon disukai oleh rusa dan banteng. Hal ini tentu menjadi alternatif jenis pakan yang dapat diberikan pada ternak, khususnya saat musim kemarau datang, yaitu saat rumput-rumput telah mengering atau mulai sulit didapatkan.

Perkembangan industri berbasis tanaman jabon diharapkan bisa pula diupayakan di Indonesia. Hal ini mengingat hutan rakyat jabon mulai berkembang pesat di Indonesia. Dengan demikian, tidak menutup kemungkinan selain kayu, penggunaan tanaman jabon dapat dikembangkan hingga ke industri pengolahan bunga, buah, daun, kulit kayu, dan akar jabon sehingga prospek tanaman Jabon pun semakin cerah.

Selain keuntungan ekonomis tersebut, secara ekologis penanaman intensif dan ekstensif dengan jenis jabon juga dapat memberikan keuntungan lain, misalnya:
a) Penanannan jenis jabon yang cepat tumbuh mempercepat pembentukan vegetasi hutan tanaman.
b) Mempunyai potensi dalam hal mengatur tata air dan menahan erosi tanah.
c) Meningkatkan produktivitas lahan karena pohon jabon dapat dipakai sebagai pohon peneduh tanaman lain, terutama untuk jenis tanaman Dipeterocarpaceae, tanaman reboisasi, dan tanaman agroforestri yang memang membutuhkan naungan.

Selain sebagai tanaman hutan, Jabon juga dapat ditanam sebagai tanaman hias di pekarangan rumah. Penanaman pohon jabon secara masal dapat mengurangi dampak pemanasan global dan perubahan iklim yang ekstrim.

Di India, Jabon dijadikan sebagai tanaman pembatas jalur hijau (green belt) yang berperan sebagai penyaring, penangkap, serta pengabsorbsi polutan TSP (total suspended particulate matter) dari aktivitas penambangan batu bara. Menyadari akan manfaat yang cukup besar dari tanaman jabon, masyarakat India menganggap jabon sebagai tanaman yang sangat penting sehingga telah melegenda. Sekedar info, tanaman ini kabarnya menjadi pohon suci pada Dinasti Kadamba.


Sementara itu di Indonesia, khususnya di lahan-lahan bekas tambang di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan, kerap dijumpai Jabon tumbuh secara alami dan bisa menyerobot pertumbuhan tanaman Acacia mangium yang memang telah lebih dulu ditanam sebagai tanaman reklamasi. Dengan demikian, jabon juga berpotensi untuk dijadikan sebagai jenis tanaman pionir dalam mereklamasi lahan-lahan bekas tambang selain sengon dan Acacia mangium.



Tau kan kelebihan pohon jabon...yuk lestarikan pohon-pohon agar bumi tetap hijau. :)

Lindungi Hutan Kami



Hutan lindung (protection forest) adalah kawasan hutan yang telah ditetapkan oleh pemerintah atau kelompok masyarakat tertentu untuk dilindungi, agar fungsi-fungsi ekologisnya, terutama menyangkut tata air dan kesuburan tanah, tetap dapat berjalan dan dinikmati manfaatnya oleh masyarakat di sekitarnya. Hutan lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah.
Hutan lindung dapat ditetapkan di wilayah hulu sungai (termasuk pegunungan di sekitarnya) sebagai wilayah tangkapan hujan (catchment area), di sepanjang aliran sungai bilamana dianggap perlu, di tepi-tepi pantai (misalnya pada hutan bakau), dan tempat-tempat lain sesuai fungsi yang diharapkan.Perlindungan hutan meliputi pengamanan hutan, pengamanan tumbuhan dan satwa liar, pengelolaan tenaga dan sarana perlindungan hutan dan penyidikan. Perlindungan Hutan diselenggarakan dengan tujuan untuk menjaga hutan, kawasan hutan dan lingkungannya, agar fungsi lindung, fungsi konservasi dan fungsi produksi dapat tercapai secara optimal dan lestari. 



Perlindungan hutan ini merupakan usaha untuk :
·         Mencegah dan membatasi kerusakan hutan, kawasan hutan dan hasil hutan yang disebabkan oleh perbuatan manusia, ternak, kebakaran, bencana alam, hama serta penyakit.
·         Mempertahankan dan menjaga hak-hak negara, masyarakat dan perorangan atas hutan, kawasan hutan, hasil hutan, investasi serta perangkat yang berhubungan dengan pengelolaan hutan.

MANFAAT BENTENG LAUT INDONESIA



Inilah Benteng Laut Indonesia
Hutan bakau atau disebut juga hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di atas rawa-rawa berair payau yang terletak pada garis pantai dan dipengaharuhi oleh pasang surut air laut. Hutan ini tumbuh khususnya di tempat-tempat di mana terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan oragnik. Baik diteluk-teluk yang terlindungi dari gempuran ombak. maupun di sekitar muara sungai dimana air melambat dan mengendapkan lumpur yang dibawanya dari hulu.


Ekosistem hutan bakau bersifat khas, baik karena adanya pelumpuran yang mengakibatkan. kurangnya aerasi tanah. Salinitas tanahnya yang tinngi serta mengalami daur  penggenangan oleh pasang surut air laut. Hanya sedikit jenis tumbuhan yang bertahan hidup di tempat semacam ini dan jenis-jenis ini kebanyakan bersifat khas hutan bakau karena melewati proses adaptasi dan evolusi.
Fungsinya sebagai berikut :


1. Habitat Satwa Langka

Hutan bakau sering menjadi habitat jenis-jenis satwa. Lebih dari 100 jenis burung hidup disini dan daratan lumpur yang luas berbatasan dengan hutan bakau merupakan tempat mendaratnya ribuat burung pantai ringan migran. Termasuk jenis burung langka blekok Asia ( Limnodrumus Semipalmatus )






2. Perlindungan Terhadap Bencana Alam


Vegetasi hutan bakau melindungi bangunan, tanaman pertanian atau vegetasi alami dari kerusakan akibat badai atau angin yang bermuatan garam melalui proses filtrasi.












3. Pengendapan Lumpur

Sifat  fisik tanaman pada hutan bakau membantu proses pengedapan lumpur. Pengendapan lumpur berhubungan erat dengan penghilangan racun dan unsur hara air. Karean bahan-bahan tersebut seringkali terikat pada partikel lumpur. Dengan hutan bakau kualitas air laut terjaga dari endapan lumpur erosi.








4. Penambahan Unsur Hara

Sifat fisik hutan bakau cenderung memperlambat aliran air dan terjadi pengendapan. Sering dengan proses pengendapan sering dengan proses pengendapan ini terjadi unsur hara yang berasal dari berbagai sumber, termasuk pencucian dari areal pertanian.









5. Penambatan Racun
 


Banyak racun yang memasuki ekosistem perairan dalam keadaan terikat pada permukaan lumpur atau terdapat di antara kisi-kisi molekul partikel tanah air. Beberapa spesies tertentu dalam hutan bakau bahkan membantu proses penambatan racun secara aktif.









6. Sumber alam kawasan ( In-Situ ) dan luar Kawasan ( Ex-Situ )



Hasil alam in -situ mencakup semua fauna dan hasil pertambangan atau mineral yang dapat dimanfaatkan secara langsung didalam kawasan. Sedangkan sumber alam Ex-situ meliputi produk-produk alamiah di hutan mangrove dan terangkut/berpindah ketempat lain yang kemudian digunakan oleh masyarakat di daerah tersebut, Menjadi sumber makanan bagi organisme lain atau menyediakan fungsi lain seperti manambah luas pantai karena
pemindahan pasir dan lumpur.

7.  Transportasi

Pada beberapa hutan mangrove, transportasi melalui air merupakan cara yang paling efisien dan paling sesuai dengan lingkungan.

8. Sumber Plasma Nutfah


Plasma hutfah dari kehidupan liar sangat besar manfaatnya baik bagi perbaikan jenis-jenis satwa komersial maupun untuk memelihara populasi kehidupan liar itu sendiri.

9. Rekrasi dan Pariwisata

Hutan bakau memiliki nilai estetika baik dari faktor alamnya maupun dari kehidupan yang ada didalamnya.

10. Sarana Pendidikan dan Penelitian





Upaya pengembangan ilmu pengetahuaan dan teknologi membutuhkan laboraturium lapangan yang baik untuk kegiatan penelitian dan pendidikan.

11. Memelihara Proses Proses dan Sistem Alami

Hutan bakau sangat tinggi peranannya dalam mendukung berlangsungnya proses-proses ekologi, geomorfologi atau geologi di dalamnya.

12. Penyerapan Karbon

Proses fotosestesis mengubah karbon anorgaini (Co2) menjadi karbon organik dalam bentuk bahan vegetasi. Pada sebagian besar ekosistem, bahan ini membusuk dan melepaskan karbon kembali ke atmosfer sebagai (Co2). Akan tetapi hutan bakau justru mengandung sejumlah besar bahan oraganik yang tidak membusuk. Karena itu hutan bakau lebih berfungsi sebagai penyerap karbon dibandingkan dengan sumber karbon.

13. Memelihara Iklim Mikro
Evapotranspirasi hutan bakau mampu menjaga ketembaban dan curah hujan kawasan tersebut, sehingga keseimbangan iklim mikro terjaga.
 



14. Mencegah Berkembangnya Tanah Sulfat Masam

Keberadaan hutan bakau dapat mencegah teroksidasinya lapisan pirit dan menghalangi berkembang kondisi alam. 


Namun Hutan bakau di Indonesia kini mulai terancam dengan banyaknya lahan bakau yang ditebang dan dijadikan lahan perkotaan baru. Sangat disayangkan sekali memang tanaman yang memiliki banyak sekali manfaat ini harus di tebang demi keserakahan manusia. Maka dari itu kita sebagai penerus bangsa dan alam ini agar bisa menjaga dan memperbanyak tanaman-tanaman di Bumi kita ini. Pesanan dari saya agar "sisa umur kalian gunakanlah untuk menjaga alam ini".


Sumber : IPTEK



 

Sample text

Sample Text

Sample Text