Pages

Kamis, 02 Januari 2014

5 Pemimpin Penebar Inspirasi Negeri


Mata Najwa on Stage kali ke-13 ini spesial dilaksanakan di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo pada tanggal 14 Desember 2013 dengan narasumber yang inspiratif, beliau adalah Pak Jokowi (Gubernur DKI Jakarta), Anies Baswedan (Rektor Universitas Paramadina), Jusuf Kalla (Mantan Wakil Presiden RI), Abraham Samad (Ketua KPK), dan Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah).
13871461811549828737
Sebelum memasuki acara inti, dibuka dengan kalimat pengantar dari Mbak Najwa Shihab bersama 4 mahasiswa UNS:
Selamat datang di Mata Najwa. Saya Najwa Shihab, tuan rumah Mata Najwa
1. Tumpulan persoalan-persoalan negeri, membuat publik mudah frustrasi
2. Jika kuasa hanya sekadar soal jabatan, yang justru jamak adalah jumlah persoalan
3. Kepemimpinan jadi hal yang kering, berlalu tanpa jejak- jejak yang penting
4. Birokrasi berjalan laksana robot, tanpa mewariskan suatu visi yang berbobot
5. Di tengah sistem yang sarat korupsi, pada siapa kita bisa menggandakan mimpi?
Inilah Mata Najwa, PENEBAR INSPIRASI
Didahului pemutaran video berisikan fakta-fakta tentang pembicara yang cukup menggelitik. Diantaranya diketahui ternyata dulu semasa kecil pak abraham samad pernah mengambil 5 kapur tulis di sekolah dan didiamkan oleh gurunya. Hal itu ia lakukan karena sering melihat teman-temannya mengambil kapur tulis dan didiamkan oleh gurunya. Akhirnya suatu ketika pak abraham pun ikut-ikutan mengambil dan didiamkan pula oleh gurunya.
sesampai di rumah, 5 kapur tulis itu ia letakkan di depan papan tulis. Ibunya yang melihat ada kapur di papan tulis geram dan menanyai abraham darimana ia dapatkan kapur itu. abraham menjawab ia mengambil kapur tulis itu di sekolah dan didiamkan oleh gurunya. Beliau pun kemudian dinasehati oleh ibunya, “Nak kita tidak boleh mengambil sesuatu yang bukan hak kita meskipun itu bukan sesuatu yang berharga.” Keesokannya, Abraham diminta mengembalikan kapur itu ke sekolah..Hal tersebut menjadi pelajaran berharga bagi pak abraham hingga menjadikan beliau sampai sekarang.
Kalau Pak Anies Baswedan ternyata dulu suka gulat, Pak Jusuf Kalla dulunya pernah menjadi kasir, Pak Ganjar diam-diam penggemar Bob Marley, dan Pak Jokowi ternyata dulu menikah dengan Ibu Iriana dengan cincin seharga 24 ribu.
Membahas seputar korupsi, Pak Anies menilai situasi bangsa terbilang suram. Namun, kita harus tahu meski sering melihat orang yang ditangkap akibat kasus korupsi, masih banyak orang yang berusaha memerangi korupsi. Sementara menurut Pak Abraham Samad, permasalahan korupsi disebabkan karena sifat keserakahan dan ketamakan. Keserakahan dan ketamakan ada karena sifat hedonisme dan pragmatisme manusia.
Adapun menurut Pak Jokowi, masyarakat saat ini menantikan apa yang dikerjakan pemimpin. Untuk itu, dirinya mengajak para pemimpin untuk senantiasa dekat dengan rakyat. Menurut beliau, apabila pemimpin dekat dengan rakyat akan terbangun kedekatan yang bisa menjadi bahan acuan untuk program apa yang semestinya dikerjakan berdasarkan situasi yang ada di masyarakat.
Pemimpin adalah seseorang yang harus bisa mempengaruhi orang lain dengan kebaikan serta memberikan contoh keteladanan, ujar Pak Jusuf Kalla. Pak Ganjar menambahkan masyarakat juga harus ikut terlibat dalam membangun bangsa ini. bukan hanya jadi penonton. Sebab jika hanya jadi penonton tak akan berujung apa-apa dan berakhir menjadi penggerutu saja.


0 komentar:

Posting Komentar

 

Sample text

Sample Text

Sample Text