Pages

Kamis, 30 Januari 2014

Tahu gag sih Kelebihan Pohon Jabon ??


ini nih pohon jabon 

Pohon Jabon merupakan salah satu jenis kayu atau pohon yang pertumbuhannya sangat cepat dan dapat tumbuh subur di hutan tropis dengan ekologi tumbuh pada ketinggian 10-2000m dpl, dengan curah hujan 1250-3000m/th, perkiraan suhu 100 C – 400 C, dan kondisi tanah (PH) 4,5 – 7,5.
 

Jabon memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan tanaman kayu lainnya, termasuk albasia (sengon). Dari hasil uji coba yang telah dilakukan, keunggulan tanaman Jabon dapat diuraikan dari beberapa kriteria, diantaranya sebagai berikut :

Dari segi pertumbuhan, pohon jabon sangat cepat bila dibandingkan dengan jenis kayu keras lainnya: diameter batang dapat tumbuh berkisar 10cm/th, tinggi batang pada usia 12 tahun dapat mencapai 20 meter, sehingga pada usia 6-8 tahun sudah dapat dipanen. Adapun batangnya, berbatang silinder dengan tingkat kelurusan yang sangat bagus. Tidak memerlukan pemangkasan karena pada masa pertumbuhan cabang akan rontok sendiri. Sedangkan dari segi penanaman dan perawatan, jabon merupakan tanaman yang mudah tumbuh dan berkembang dan tidak memerlukan perlakuan khusus dalam budidayanya.

Begitu juga dengan pemasarannya, karena jenisnya yang berwarna putih agak kekuningan tanpa terlihat seratnya, maka kayu jabon sangat dibutuhkan pada industri kayu lapis (plywood), bahan baku meubel dan furniture, serta bahan bangunan non kontruksi. Keunggulan inilah yang membuat pemasaran kayu jabon sama sekali tidak mengalami kesulitan, bahkan industri kayu lapis siap untuk membeli setiap saat dalam jumlah yang tidak terbatas.

Dari nilai Ekonomisnya, budidaya tanaman Jabon akan memberikan berbagai keuntungan yang sangat menggiurkan apabila dikerjakan secara serius dan benar. Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan pada tanaman jabon setelah dipanen pada usia 8-10 tahun (asumsi harga terendah, dan batang terkecil) pada setiap batang kayu jabon diperoleh : tinggi batang yang bisa terjual rata-rata 12m,  diameter batang rata-rata 30 cm. Maka dari tiap batang pohon jabon menghasilkan kayu yang bisa dijual sebanyak 1,5 kubik, sedangkan harga perkubik saat ini Rp 1.000.000.

Sehingga harga terendah 1 batang pohon jabon usia 8-10 tahun minimal seharga Rp 1.500.000.  Sebagai catatan atau informasi, harga kayu jabon perkubik pada tahun 2009 adalah: 1.middle 30-39 Rp 1.000.000; 2.middle 40-49 Rp 1.100.000; 3.middle 50 up Rp 1.200.000

Harga ini diprediksi akan mengalami kenaikan seiring dengan tingkat kebutuhan / permintaan yang semakin bertambah tiap tahunnya, sedangkan persediaan kayu jabon semakin lama semakin terbatas. Dalam 1 Ha lahan, dapat ditanam sebanyak 500 batang bibit jabon dengan jarak 4×5 m. Infonya, untuk mendapatkan aset yang besar lebih dari 2 Milyar cukup dengan 1 kali menanam kayu Jabon dan bisa mendapatkan 2 kali panen.

Sejuta Manfaat Jabon
Mau tahu, apa saja kelebihan Jabon? Jika membandingkan dengan Pohon Sengon, Pohon Jabon memiliki banyak kelebihan, diantaranya, daunnya tidak disukai ternak, sehingga tidak perlu khawatir terjadi pencurian daun. Daun Jabon akan rontok sendiri, dan itu akan membuat kayu jabon lurus rata ke atas, tidak ada benjolan atau pun dihinggapi tumor karat.

Kayu jabon juga lebih banyak manfaatnya dibanding kayu sengon, karena lebih banyak diserap oleh banyak industri diantaranya kayu lapis, industri meubel, tripleks, pulp, papan, produsen peti buah, alas sepatu, mainan anak-anak dan korek api.

Perawatannya pun lebih mudah, dapat tumbuh di berbagai jenis tanah seperti; tanah liat, tanah lempung atau pun tanah berbatu, pertumbuhan lebih cepat siap panen di umur 6-8 tahun.
Sebagian orang mungkin belum mengetahui dan mengerti apa manfaat atau kegunaan pohon Jabon. Ternyata banyak sekali manfaatnya. Selain sebagai industri meubel, bagian pohon jabon juga bisa digunakan atau dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan dan parfum.

Memang belum banyak yang memanfatkan pohon jabon, meskipun di  berbagai daerah sudah digalakkan penghijauan, seperti di Cianjur dan wilayah Sumatera. Bila di Indonesia menggunakan Jabon masih terbatas pada kayunya, di India bagian dari tanaman jabon, seperti bunga, buah, daun, kulit kayu, dan akarnya ternyata sudah digunakan secara komersial. Daun Jabon dimanfaatkan sebagai obat pelangsing dan obat kumur. Ekstrak daun Jabon dipercaya mengandung senyawa-senyawa kimia yang bersifat antimikroba. Daun Jabon juga bisa dipakai sebagai tempat alas makanan (pengganti piring), sementara daun mudanya bisa dijadikan sebagai pakan ternak.

Masih di India, bunga dan buah jabon dimakan atau dikonsumsi sebagai bahan obat-obatan. Bunga jabon juga bisa digunakan sebagai sumber bahan parfum khas India yang disebut ‘attar‘. Selain itu, pohon jabon juga menjadi salah satu jenis yang bunganya dikembangkan untuk mendukung usaha lebah madu. Getah kuning dari kulit akar bisa dimanfaatkan sebagai bahan celupan pewarna kuning yang dapat digunakan dalam usaha kerajinan tangan. Kulit kayu yang telah kering dapat digunakan untuk mengobati demam dan sebagai obat kuat.

Campuran bubuk kulit kayu jabon dengan kulit batang mangga (Mangifera indica) dan tanaman sejenis meranti (Shorea robusta) dimanfaatkan untuk mengobati penyakit kolera dan stroke, sedangkan seduhan kulit batangnya dipercaya dapat menyembuhkan penyakit disentri. Ternyata buah Jabon dapat dimanfaatkan atau dikonsumsi sebagai bahan obat-obatan

Di alam, daun jabon disukai oleh rusa dan banteng. Hal ini tentu menjadi alternatif jenis pakan yang dapat diberikan pada ternak, khususnya saat musim kemarau datang, yaitu saat rumput-rumput telah mengering atau mulai sulit didapatkan.

Perkembangan industri berbasis tanaman jabon diharapkan bisa pula diupayakan di Indonesia. Hal ini mengingat hutan rakyat jabon mulai berkembang pesat di Indonesia. Dengan demikian, tidak menutup kemungkinan selain kayu, penggunaan tanaman jabon dapat dikembangkan hingga ke industri pengolahan bunga, buah, daun, kulit kayu, dan akar jabon sehingga prospek tanaman Jabon pun semakin cerah.

Selain keuntungan ekonomis tersebut, secara ekologis penanaman intensif dan ekstensif dengan jenis jabon juga dapat memberikan keuntungan lain, misalnya:
a) Penanannan jenis jabon yang cepat tumbuh mempercepat pembentukan vegetasi hutan tanaman.
b) Mempunyai potensi dalam hal mengatur tata air dan menahan erosi tanah.
c) Meningkatkan produktivitas lahan karena pohon jabon dapat dipakai sebagai pohon peneduh tanaman lain, terutama untuk jenis tanaman Dipeterocarpaceae, tanaman reboisasi, dan tanaman agroforestri yang memang membutuhkan naungan.

Selain sebagai tanaman hutan, Jabon juga dapat ditanam sebagai tanaman hias di pekarangan rumah. Penanaman pohon jabon secara masal dapat mengurangi dampak pemanasan global dan perubahan iklim yang ekstrim.

Di India, Jabon dijadikan sebagai tanaman pembatas jalur hijau (green belt) yang berperan sebagai penyaring, penangkap, serta pengabsorbsi polutan TSP (total suspended particulate matter) dari aktivitas penambangan batu bara. Menyadari akan manfaat yang cukup besar dari tanaman jabon, masyarakat India menganggap jabon sebagai tanaman yang sangat penting sehingga telah melegenda. Sekedar info, tanaman ini kabarnya menjadi pohon suci pada Dinasti Kadamba.


Sementara itu di Indonesia, khususnya di lahan-lahan bekas tambang di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan, kerap dijumpai Jabon tumbuh secara alami dan bisa menyerobot pertumbuhan tanaman Acacia mangium yang memang telah lebih dulu ditanam sebagai tanaman reklamasi. Dengan demikian, jabon juga berpotensi untuk dijadikan sebagai jenis tanaman pionir dalam mereklamasi lahan-lahan bekas tambang selain sengon dan Acacia mangium.



Tau kan kelebihan pohon jabon...yuk lestarikan pohon-pohon agar bumi tetap hijau. :)

1 komentar:

  1. mari bergabung bersama green warrior gerakan amankan bumi http://www.jabonsuper.com/

    BalasHapus

 

Sample text

Sample Text

Sample Text